Mungkin Aku Salah dalam Mengelola Blog Pribadi
Oh, wow, cukup lugas, ya.
Oh, wow, cukup lugas, ya.
Tapi kalau dibilang salah, mungkin juga gak. Aku pribadi tiba-tiba bisa bilang gini ke diri sendiri karena setelah beberapa kali melihat bagaimana orang-orang di sekitarku dan yang aku ikuti membuat blog, aku sadar bahwa ada beberapa hal yang mungkin belum sempat aku tekuni untuk dapat memberikan hasil yang maksimal dalam mengelola blogku.
Mungkin karena setelah aku berkaca pada pos blog dari Jim Nielsen mengenai "mengedepankan diri di situs web pribadi", bahwa seharusnya aku harus menjadi diri sendiri dalam menyajikan apa yang ingin aku sampaikan di blogku. Yang tentu berbeda dengan di jejaring sosial dimana aku harus beradaptasi dengan sistem.
Tetapi dimana salahnya, pikirmu. Mungkin kalian pikir aku sudah membuat blog ini sedemikian rupa agar tetap terasa bahwa ini rumahku sendiri, dan itu juga yang selama ini aku rasakan. Tetapi melihat bahwasanya aku memiliki berbagai macam hal yang tercecer dimana-mana, entah itu homepage-ku, blogku ini, blog bahasa Inggrisku, blog sampinganku, homepage-ku yang satunya, laman siniarku, semuanya jadi tercecer. Walau semuanya situs pribadi, semuanya jadi terpisah, terasa seperti menggunakan jejaring sosial konvensional yang terpisah-pisah juga kontennya.
Di samping itu, konten yang selama ini aku sajikan juga terasa seperti konten-untuk-jejaring-sosial, yang terasa kurang berada-di-rumah. Terasa bukanlah diriku sendiri, walau semuanya juga aku yang menuliskannya. Makanya aku terbesit untuk menggunakan salah satu instance WriteFreely di tchncs.de karena aku ingin juga memiliki blog yang lebih bebas dari blog utamaku sekarang. Dan seharusnya blog pribadi juga bekerja seperti itu, lebih bebas.
Kalau soal blog bahasa Inggris yang terpisah, mungkin sementara aku biarkan seperti itu dulu. Aku belum ingin terlalu mengutak-atiknya.
Aku memang merencanakan unifikasi tulisan-tulisanku, dan termasuk homepage-ku sendiri, di bawah satu domain saja agar orang juga mudah menavigasi tulisan dan karya yang aku buat. Selama ini kesulitanku adalah susah membuat orang tetap di bawah satu payung yang sama, karena masalah hosting yang dimana aku masih menggunakan layanan gratis kebanyakan. Blog utamaku ini masih di bawah WordPress.com.
Ada satu masalah juga yang masih cukup mengganjal, desain pos yang aku buat di jejaring sosial terasa cukup eksesif karena aku harus membuat desainnya secara manual dan terpisah. Apalagi jika aku masih bergantung dengan CorelDRAW untuk membuatnya. Aku perlu merombak lagi desainnya sehingga bisa aku gunakan di jejaring sosial yang memang perlu aku gunakan gambar tambahan untuk menutupi embed yang biasanya agak ngaco, seperti Facebook dan story Instagram. Ini juga membantu agar aku bisa mudah memposting ke tempat lain seperti Twitter, fediverse, Bluesky, Threads, LinkedIn dan server Discord.