Andai RSS Masih Berjaya
Dengan RSS, kita bisa lebih bebas dan leluasa dalam menerima dan memberikan informasi melalui internet
Aku sekarang memang masih melakukan publikasi tulisan melalui blog. Dan salah satu hal yang cukup fundamental dalam mengurus blog adalah RSS. Aku pribadi sudah mendengar RSS sejak lama, tetapi jujur saja aku juga jarang menggunakan RSS hingga sekarang ini karena internet “mengatakan” tidak untuk RSS dalam penggunaan secara umum, kecuali kalau kamu seorang yang bisa dibilang punya minat yang aneh.
Kebanyakan orang sekarang sudah hampir melupakan RSS. Baik blog pribadi dan korporat. Jikalau masih, pembaca mungkin tidak peduli. Belum lagi gempuran media sosial dan algoritma membuat konten yang disebar melalui RSS seakan tidak berharga.
Sebenarnya RSS sendiri masih penting dan begitu bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Penulis masih bisa memberi kontrol terhadap konten yang dipublikasi dan bisa memberikan secara langsung konten kepada pembaca tanpa perlu bantuan media sosial dan mesin pencari. Bagi pembaca, mereka bisa langsung mendapatkan informasi dan konten dari seseorang yang mereka sukai kontennya. Belum lagi jika tanpa harus bergantung ke media sosial juga. Sama-sama diuntungkan.
Pembaca yang berlangganan ke RSS penulis itu begitu berharga karena yang pembaca inginkan adalah tulisan dari si penulis tersebut, secara langsung. Tanpa ada gangguan algoritma segala macam. Pesan langsung tersampaikan kepada pembaca. Mereka adalah penggemar yang loyal.
Tetapi yang mungkin menjadi masalah adalah di RSS bisa menghilangkan iklan karena kita bisa mengakses isi situs tanpa harus ke situs tersebut. Tetapi dari pemilik situs bisa mengakalinya dengan mengubah umpan RSS tersebut hanya menampilkan cuplikan. Dan jika pembaca ingin melanjutkan membaca, mereka bisa langsung ke situsnya. Kalau soal web scraping yang menjadi mudah, memang ini tidak bisa dipungkiri. Hal ini dapat membuat pemilik situs risau. Tidak lain untuk mengatasinya adalah membatasi.
Tetapi ini tetap sebuah pilihan. Jika dirasa RSS memang bisa membantu pembaca dan penulis dalam menyampaikan konten, aku rasa ide yang bagus untuk tetap menyediakannya.
Kalau aku bisa menambahkan, Twitter sejak menghilangkan akses API secara gratis juga secara langsung mematikan akses generator RSS pihak ketiganya. Sehingga pengguna sekarang tidak bisa mengakses Twitter lewat umpan RSS secara gratis lagi. Penggunaannya misal bisa diteruskan ke kanal Discord, atau bisa dibaca melalui pembaca di Thunderbird. Sungguh disayangkan.
Artikel: Why your blog still needs RSS (Paolo Amoroso)
Foto: rawpixel.com