Matinya Google Sites Klasik

Mungkin memang sudah waktunya untuk mengubah fokus dari situs hobi pribadi ke situs landing page untuk usaha dan bisnis kecil

Matinya Google Sites Klasik

Sedikit melihat kembali ke belakang mengenai Google Sites Klasik yang diberhentikan oleh Google pada Januari 2023. Walau sudah lewat setahun lebih, aku ingin membahas ini karena kebetulan situs homepage-ku juga pakai Google Sites karena memang mudah dan sederhana untuk digunakan.

Google Sites sendiri berdiri sebagai platform pembuat situs baru pada tahun 2008 dan menawarkan alat pembuatan situs mudah tanpa pemrograman secara gratis. Pada tahun 2016, Google memperkenalkan platform Google Sites yang dibangun ulang dengan nama Google Sites Baru. Platform lama yang kemudian dikenal sebagai Google Sites Klasik masih beroperasi bersamaan dengan platform yang baru. Pada tahun 2020, platform yang baru menjadi opsi utama untuk membuat situs baru. Mulai tahun 2021, situs yang dibuat dengan platform lama perlahan-lahan diarsipkan hingga pada tahun 2023, layanan ini dimatikan dan digantikan dengan Google Sites yang sekarang masih mengudara.

Google sudah cukup sering mematikan layanannya yang memang cukup banyak bagi sebuah perusahaan. Sebagian besar karena memang sudah tidak ingin dikembangkan kembali, entah alasan sumber daya, profit, atau sudah cukup ketinggalan zaman.

Hal ini juga berlaku pada Google Sites Klasik. Untuk standar web modern, Google Sites Klasik dasarnya memang sudah cukup ketinggalan zaman. Tetapi alasan mengapa aku ingin membahasnya adalah aku juga masih memiliki minat pada sebuah situs yang memiliki aura dan tampilan klasik dari beberapa tahun yang lalu. Terkadang kita hanya membutuhkan sebuah tempat yang tidak terlalu ramai dan berat dengan adanya komponen ini-itu pada situs yang kita kunjungi. Sebuah tempat yang simpel, yang terpenting adalah informasi yang akan disampaikan. Untuk sebuah situs pribadi, hal itu bisa jadi lebih dari cukup. Sebenarnya Google Sites yang baru juga tidak terlalu berat. 'Toh, juga sama-sama situs statis dengan yang klasik. Tetapi bagaimanapun juga yang baru tidak 11-12 pada tingkatan dasar dan penggunaannya.

Sebagian besar situs yang menggunakan platform klasik yang kerap aku temui biasanya adalah situs-situs yang menampung segala informasi mengenai hobi yang pemilik situs temui. Dan dengan tata letak di platform klasik itulah hal ini sangat cocok. Situs yang sarat akan informasi memang lebih baik menggunakan platform klasik karena tulisan yang lebih kecil, lebih mudah untuk ditata sedemikian rupa. Selayaknya seperti sebuah situs wiki. Aku dulu sempat menemukan situs yang merangkum informasi mengenai Science Adventure Series dari Nitroplus, dengan salah satu judulnya yang terkenal, Steins;Gate.

Sedangkan untuk Google Sites yang baru sepertinya lebih cocok untuk situs proyek pribadi, portofolio, UMKM dan bisnis. Karena bentuknya lebih mirip dengan landing page modern yang sudah sering kita jumpai sekarang. Mungkin untuk penggunaan yang sudah aku sebutkan barusan memang cocok, tetapi untuk membuatnya jadi semacam wiki atau arsip informasi seperti pada situs lama justru kurang cocok. Dari segi tata letak, semua yang ditawarkan sangatlah berbeda. Komponen pada situs baru tidak cocok dengan konten yang biasanya ditemui pada situs lama.

Tetapi Google Sites yang baru sangat membantu bagi pengguna yang ingin membuat situs pribadi tanpa adanya kemampuan pemrograman sama sekali. Dan fitur memasukkan elemen dengan drag-and-drop dengan pilihan komponen yang semakin beragam, tentu inilah poin plus dari platform yang baru. Aku sendiri sudah pakai untuk situs pribadiku dan situs warungku yang sampai sekarang masih aktif.